Konsep Wisata Ramah Lingkungan

Raja Ampat, di Papua tiba-tiba menjadi wilayah yang kesohor dengan keragaman terumbu karangnya. Kepulauan Karimun Jawa sudah duluan melesat jadi tempat tujuan mereka yang menggilai wisata bahari. Dari Aceh sampai Papua, pariwisata bahari di Indonesia terbentang dan boleh jadi tak akan khatam dilalui seumur hidup manusia.

Kalau memang tak mampu menyambangi tempat-tempat yang jauh dan boleh jadi mahal itu, ada alternatif lain untuk warga Jakarta. Tempatnya di Kepulauan Seribu.

Didien Junaedy Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Wisata Bahari Indonesia (Gahawisri) mengatakan Pulau Seribu menawarkan banyak potensi wisata bahari seperti diving, snorkling, mancing, atau sekadar bersenangsenang di resor yang beroperasi di sana.
Alam kepulauan Seribu kalau menurut Michael Prastowo asisten program pengelolaan Terumbu Karang Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi) juga menawarkan keindahan terumbu karang yang melimpah. Kata dia, dari 108 pulau yang ada di Pulau Seribu, 100 di antaranya memiliki ekosistem terumbu karang yang masih baik. Masih banyak pulau, utamanya di sebelah utara Kepulauan Seribu, masih dalam kondisi asri.

Tapi sayang potensi tersebut belum dikembangkan secara optimal. Menurut Didien kunjungan wisata ke Pulau Seribu masih terhitung sedikit. Ini disebabkan minimnya promosi yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun swastas yang bergerak dalam bidang pariwisata. Dan kekurangan yang paling elementer kata dia adalah pembangunan infrastruktur dan akses transportasi yang masih kurang. Transportasi dari dan ke Pulau Seribu masih mahal, tidak bisa diandalkan, dan kurang aman. Jika sektor ini dibangun, Didien percaya denyut pariwisata alam di Pulau Seribu akan kembali hidup.

Denyut wisata alam yang makin semarak bisa jadi menggembirakan semua pihak.

Tapi adakah dampak buruknya? Michael Prastowo dari Terangi mengingatkan naiknya industri pariwisata boleh jadi meningkatkan potensi kerusakan alam. Sampah yang ditinggalkan wisatawan, kebutuhan air bersih yang meningkat, kepadatan lalu lintas air yang menyebabkan pencemaran adalah beberapa masalah yang mungkin akan timbul. Karena itulah Terangi menawarkan konsep pengembangan wisata ramah lingkungan yang berbasis pada masyarakat. Dia percaya model pariwisata seperti ini bisa menjaga kelestarian alam. Penduduk yang menjadi subyek aktif pariwisata ini akan betulbetul menjaga kelestarian lingkungan, karena sumber ekonomi mereka juga terletak pada kelestarian itu. Konsep ini kata Prastowo sudah ditawarkan kepada pemerintah kabupaten Pulau Seribu.

Senada dengan itu, Didien dari Gahawisri juga menyakan para pelaku industri pariwisata bahari juga punya komitmen yang tinggi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Kata Didien itu adalah keharusan.

Konsep Geografi



Konsep geografi(Nursid Sumaatmadja) adalah pola abstrak yang berkenaan dengan gejala-gejala konkret tentang Geografi. Pada dasarnya konsep geografi terbagi ke dalam dua bagian, yaitu sebagai berikut:
1. Konsep Geografi secara Denotatif

Konsep Geografi secara denotative dapat menjelaskan berbagai pengertian gejala Geografi berdasarkan definisi atau kamus. Contoh : Erosi merupakan proses pelepasan dan pemindahan massa batuan secara alami dari suatu tempat ke tempat lain oleh suatu zat pengangkut yang bergerak di atas permukaan bumi.


2. Konsep Geografi secara Konotatif

Konsep Geografi konotatif memiliki arti yang lebih luas dibandingkan dengan arti secara harfiah. Di dalamnya menyangkut semua aspek yang berhubungan dengan konsep yang dibahas antara lain persebarannya, faktor pendorongnya, jenisnya, dan proses pembentukannya. Konsep Geografi bermanfaat untuk membimbing kita dalam berfikir dari sudut pandang Geografi. Berikut ini akan dijelaskan tiga pendapat yang mengungkapkan tentang konsep Geografi :

Konsep Geografi Menurut Ikatan Geografi Indonesia (IGI) a) Konsep Lokasi adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena geosfer dan konsep yang digunakan untuk menjawab pertannyaan where(dimana) terjadinya fenomena. Konsep lokasi dibagi atas : - Lokasi Absolut Lokasi berdasarkan garis lintang dan garis bujur, dan sifatnya tetap. Contoh : Indonesia terletak di 6˚LU - 11˚LS dan 95˚BT - 141˚ BT - Lokasi Relatif Lokasi yang artinya berubah-ubah karena dipengaruhi daerah sekitar. Contoh : Bagi seseorang yang tinggal di kec. Kepanjen, lokasi Stadion Kanjuruhan tidaklah jauh. Namun menurut orang yang tinggal di kec. Batu lokasi Stadion kanjuruhan cukup jauh. b) Konsep Jarak yaitu panjang antara dua tempat. Terdiri antara atas : - Jarak absolute : satuan panjang yang diukur dengan kilometer. - Jarak Relatif : jarak tempuh yang menggunakan satuan waktu

Konsep jarak berkaitan dengan lokasi, kehidupan social, ekonomi, dan bersifat relative. Jarak juga berpengaruh terhadap harga dan nilai barang. Contoh : o Harga tanah akan semakin mahal jika jaraknya berdekatan dengan jalan raya o Harga produksi pertanian akan lebih mahal di pasar yang letaknya jauh dari dari pusat produksi dari pada pasar yang letaknya lebih dekat dengan tempat produksi. c) Konsep Keterjangkauan Menyangkut ketercapaian untuk menjangkau suatu tempat, sarana apa yang digunakan, atau alat komunikasi apa yang digunakan dan sebagainya. Contoh: Daerah yang terletak dipedalaman hutanyang lebat akan terisolir dari daerah luar karena tidak adanya akses untuk menuju kesana. d) Konsep Pola Pola adalah sesuatu yang berulang sehingga menampakkan suatu bentuk yang konsisten. Konsep pola berkaitan dengan persebaran fenomena geosfer di permukaan bumi. seperti pola aliran sungai, pola pemukiman, lipatan patahan dan lain-lain. Contoh: Pola permukiaman penduduk biasanya terkait dengan ketersediaan SDA, sungai, jalan, dan bentuk lahan. e) Konsep Morfologi Menunjukkan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen dan eksogen yang membentuk dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan. Dengan konsep morfolofi, orang akan mudah memperkirakan potensi lahan tertentu. Contoh : Daerah pegunungan cocok digunakan untuk pertanian dan perkebunan f) Konsep Aglomerasi atau Konsep Mengelompok Berkaitan dengan kecenderungan penyebaran obyek geografi di permukaan bumi. Pengelompokan fenomena di suatu kawasan biasanya karena adanya unsur-unsur yang lebih memberi dampak positif Contoh : - Adanya daerah kumuh dan daerah elit - Pengelompokan industry disuatu tempat (aglomerasi industri) - Didaerah pedesaan, pemukiman akan mengelompok di dekat lahan pertanian atau dekat dengan sumber air. g) Konsep Nilai Guna Konsep nilai guna, yaitu nilai sesuatu yang ditentukan atau dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lokasi, jarak, dan keterjangkauan. Manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk hidup, tidak akan sama pada semua orang. h) Konsep Interaksi atau Interdependensi Menyatakan bahwa sesuatu yang ada di permukaan bumi terkait dengan objek lain dan tidak dapat berdiri sendiri. Contoh : interaksi antara desa dengan kota, orang kota membutuhkan bahan pangan dari desa dan sebaliknya orang desa membutuhkan alat-alat elektronik dan alat-alat produksi dari kota. i) Konsep Diferensiasi Areal Konsep diferensiasi areal, yaitu konsep yang memandang bahwa tidak ada suatu ruang di permukaan bumi yang sama. Pasti suatu daerah berbeda dengan daerah lainnya. daerah-daerah yang terdapat di muka bumi berbeda satu sama lain. Dapat dicermati dari corak yang dimiliki oleh suatu wilayah dengan wilayah yang lainnya. j) Konsep Keterkaitan Ruang Memandang bahwa setiap kehidupan di suatu ruang tidak terlepas dari kehidupan di ruang sekitarnya. Konsep ini hampir sama dengan konsep interaksi, perbedaannya pada lingkup yang lebih luas. Jadi dapat diartikan sebagai, hubungan antara penyebaran suatu unsur dengan unsur yang lain pada suatu tempat. Contoh: Daerah pantai penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan, karena dekat laut. Ruang Kota Jakarta terkait dengan ruang Kota Bandung. Setiap akhir pekan, jalur atau jalan sekitar Puncak-Bogor selalu macet karena banyak orang Jakarta yang ingin berlibur di Bandung.

Konsep Dasar

Konsep adalah abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan.

Suatu konsep adalah elemen dari proposisi seperti kata adalah elemen dari kalimat. Konsep adalah abstrak di mana mereka menghilangkan perbedaan dari segala sesuatu dalam ekstensi, memperlakukan seolah-olah mereka identik. Konsep adalah universal di mana mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap extensinya.

Konsep adalah pembawa arti. Suatu konsep tunggal bisa dinyatakan dengan bahasa apa pun. Konsep bisa dinyatakan dengan 'Hund' dalam bahasa Jerman, 'chien' dalam bahasa Prancis, 'perro' dalam bahasa Spanyol.